Di Tabligh Akbar BI, Kiai Zuhri Zaini Ajak Santri Memiliki Kepekaan Sosial

    Di Tabligh Akbar BI, Kiai Zuhri Zaini Ajak Santri Memiliki Kepekaan Sosial
    Pengasuh Pondok Pesantren Nurul Jadid Paiton, Probolinggo memberi tausyiah pada acara tabligh akbar yang diselenggarakan BI Malang

    PROBOLINGGO - Pengasuh Pondok Pesantren Nurul Jadid, Paiton, Probolinggo KH. Moh. Zuhri Zaini mengajak para santri untuk tidak bahagia dan senang sendirian. Tapi harus memperhatikan nasib orang lain dan peka kepada keberadaan masyarakat disekitarnya (peka sosial). Pernyataan itu diungkapkan saat memberikan tausyiah pada tabliqh akbar yang diselenggarakan Bank Indonesia Malang di Aula I Pondok Pesantren Nurul Jadid. Rabu (24/10/24).

     Selain itu, Kiai Zuhri menegaskan bahwa sebagai manusia harus berikhtiar agar menjadi sukses. Ia juga menyinggung menerangkan sosok panutan umat yaitu Rasulullah SAW.

    “Rasulullah itu adalah saudagar, beliau menikahi Siti Khodijah dengan mas kawin kurang lebih satu milyar, ” tegasnya.

    Namun kata Kiai Zuhri, bekerja apapun yang penting pekerjaan yang baik harus diniati baik pula.

    “Orang yang bekerja di kantor, sawah, Perusahaan harus diniati dengan baik salah satunya niati untuk menafkahi keluarga, ” imbuhnya.

    Ta lupa juga, kiai yang terkenal sederhana dan familiar ini menyetir  sabda Rasulullah "Betapa banyaknya pekerjaan yang dianggap pekerjaan dunia tetapi dengan niat yang baik maka menjadi pekerjaan akhira, sebaliknya banyak pekerjaan seakan akan pekerjaan akhirat tapi dengan niat yang tidak benar maka jadi perbuatan dunia, ”.

    Kiai Zhri berpesan agar kita bersungguh-sungguh dalam belajar dan bekerja dengan baik agar bisa menjadi orang sukses

    “Dalam usaha tidak hanya dilakukan sendirian tapi lebaik utk bersama sama, ” ungkapnya.

     

     

    Ponirin Mika

    Ponirin Mika

    Artikel Sebelumnya

    Kontribusi Santri dalam Pembangunan Ekonomi...

    Artikel Berikutnya

    Disperpusip Sosialisasikan Aplikasi Arsip...

    Berita terkait

    Rekomendasi

    Hendri Kampai: Wibawa Pemerintah Tergantung dari Penegakan Hukum yang Berkeadilan Bagi Semua
    Hendri Kampai: Belajar dari Kasus Pagar Laut, Apakah Indonesia Sudah Begitu Dalam Dikuasai Oligarki?
    Hendri Kampai: Saat Pejabat Kehilangan Idealisme, Maka Lahirlah Penjilat Oligarki
    Ayu Dian Ningtias, SH, MH: Revisi KUHAP Perlu Memperhatikan Polisi sebagai 'Gate Keeper', dan Jaksa sebagai 'Master of the Procedure'
    Pertahankan Tatanan Negara dengan Menolak Asas Dominus Litis!

    Ikuti Kami